Tag: Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia

Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia

Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia – Responden yang asal Indonesia yang tidak percaya perubahan iklim dipicu perilaku manusia tertinggi dibanding 23 negara lain, merujuk survei terbaru YouGov.

Survei yang terbaru dari lembaga YouGov menyajikan kesimpulan mengejutkan: responden asal Arab Saudi, Indonesia, dan Amerika Serikat menjadi tiga besar paling tak percaya ada perubahan iklim akibat aktivitas manusia. AS pun menjadi negara dengan responden paling banyak menolak gagasan pemanasan global dibanding negara maju lainnya. Total terdapat 23 negara yang kali ini disurvei oleh YouGov, melibatkan 25.325 responden. premium303

Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia

The Guardian mengambil hasil dari survei tersebut, sebanyak 18 persen responden asal Indonesia mengakui perubahan iklim nyata, “tetapi tidak disebabkan oleh ulah manusia.” Lebih tinggi dibandingkan dengan responden Arab Saudi (15 persen), dan Amerika Serikat (13 persen). Akan tetapi detail lebih lanjut soal alasan tak percaya ini masih belum dijabarkan oleh Guardian. Sejauh ini pun sikap menolak gagasan manusia memicu pemanasan global, beriringan dengan banyak-tidaknya populasi konservatif ataupun sayap kanan di negara tersebut. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Di negra Amerika Serikat sebanyak, 52 persen responden yang mengidentifikasi dirinya sebagai “sayap kanan” saat disurvei YouGov menyatakan pemanasan global adalah hoax ataupun teori konspirasi yang diusung oleh Presiden Donald Trump.

Tiga besar dari negara yang tidak percaya perubahan iklim dipengaruhi aktivitas manusia ini juga sama-sama mengandalkan ekonominya pada industri ekstratif, baik itu minyak ataupun batu bara. The Guardian pun melaporkan negara Arab Saudi, sekutu utama AS di Timur Tengah dan negara pengekspor minyak terbesar, respondennya banyak yang menyangkal bahwa perilaku manusia berpengaruh atas perubahan iklim.

Survei ini yang digelar oleh YouGov, perusahaan riset dan analitik data di Inggris sebagai bagian dari Proyek Globalisme YouGov-Cambridge. Proyek tersebut kolaborasi antara YouGov, para peneliti University of Cambridge, serta The Guardian.

Total sebanyak 25 ribu orang yang disurvei dari Eropa, Afrika, Asia dan Amerika. Khusus Indonesia, jumlah orang yang terlibat jajak pendapat ini mencapai 1.001 orang. Para peneliti pun juga menanyakan berbagai hal berkaitan makanan, perjalanan, teknologi, imigrasi, keyakinan budaya dan lingkungan untuk memahami sikap responden global tentang populisme dan globalisasi.

Para ilmuwan iklim pun sepakat bahwa manusia merupakan penyebab perubahan iklim selama tiga dekade terakhir. PBB meriliskan ringkasan dari laporan baru menunjukkan satu juta spesies bumi terancam punah karena ulah manusia. Kesimpulan yang lainnya: manusia mempercepat kepunahan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Info baiknya, berdasarkan dari The Guardian, YouGov yang mendapati mayoritas responden di seluruh dunia setuju perubahan iklim itu ancaman nyata. Malahan di Amerika sendiri, 40 persen responden mengatakan manusia setidaknya bertanggung jawab atas kerusakan alam. Sementara itu pun, sepertiga responden meyakini manusia adalah penyebab dominan berbagai kerusakan lingkungan parah di muka bumi, sehingga harus ada kebijakan perubahan pola konsumsi dan produksi kita agar situasi planet kita membaik.

Tentang Pemanasan Global dan Fakta-fakta Menariknya:

Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia

Pemanasan global pun kembali menjadi topik yang penting dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (22/9/2019). Laporan itu mmeperlihatkan bahwa 2019 merupakan tahun yang mengalami suhu terpanas sejak 2015. Hal itu menjadi pengingat dunia untuk menjaga bumi dari perubahan iklim.

Hal tersebut pun mengakibatkan yaitu, PBB mengeluarkan sebuah peringatan kepada penduduk bumi bahwa manusia hanya memiliki kurang dari 10 tahun untuk mitigasi bencana terbesar akibat pemanasan global saat ini dan para anggota PBB akan mendorong negara-negara untuk meningkatkan target pengurangan gas rumah kaca. Penasarankah bagaimana perubahan yang terjadi akibat pemanasan global?

Berikut ini berbagai fakta menarik tentang pemanasan global warming (pemanasan global):

1. Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global sendiri terjadi dikarenakan emisi gas karbondioksida dari efek rumah kaca (ERK) dari aktivitas manusia . Peristiwa ERK ini pun memerangkap sebagian dari panas matahari di atmosfer bumi. Perihal itu disebabkan olej aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi dan gas alam).

Tak cuma itu, penyebab yang lain karena ulah manusia ialah penebangan hutan, limbah industri, limbah peternakan dan pertanian, serta penggunaan listrik.

2. Pemanasan Global Terjadi Lebih Cepat

Adanya kenaikan pada suhu bumi sebesar 7 derajat Celsius pada 2100 membuat bumi terancam karena peningkatan 1 derajat Celsius dapat menyebabkan gelombang panas, kekeringan, banjir, dan siklon tropis. Suhunya yang lebih tinggi menyebabkan mencairnya lapisan es hingga akhirnya mempercepat pemanasan global.

3. Gletser di Greenland Antartika Menurun

Keberadaan gletser ataupun bongkahan es penting loh, Detikers. Faktanya, pada Minggu (22/9/2019), gletser Pizol di Pegunungan Glarus, Switzerland Timur, telah kehilangan 80 persen dari volumenya.

Bila tingkat memeleh dari gletser meningkat, maka kenaikan air laut cepat akan berdampak pada sekitar 50 juta orang yang hidup tinggal di kawasan pantai yang rendah dan kota-kota besar dunia, seperti London, New York, dan Shanghai. Fenomena yang lainnya pun terjadi penurunan es di Kutub Utara sekitar 12 persen per dekade selama 40 tahun terakhir.

4. Karbondioksida Meningkat

Karbon dioksida yang termasuk gas yang paling umum dihasilkan oleh aktivitas manusia. Faktanya bahwa, tingkat karbon dioksida atmosfer pada Maret 2019 sekitar 411,97 bagian per juta gas dan masih meningkat hingga sekarang.

5. Kepunahan Satwa

Diperkirakan sebanyak sekitar 1 juta spesies hewan di bumi terancam punah karena perubahan iklim. Bila terjadi kepunahan, perihal itu akan berdampak pada perubahan ekosistem dalam kehidupan dunia.

5.Upaya Mengurangi Pemanasan Global

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim:

– Mulai dengan meninggalkan pembalut dan tampon bagi wanita.

– Makanlah makanan yang sehat, seperti buah dan sayur.

– Hemat dalam penggunaan air.

– Berhenti untuk membeli kemasan plastik.

– Hemat dalam penggunaan listrik.

– Bepergian dengan menggunakan kendaraan umum.

– Hijaukan lingkungan sekitar dengan menanam dan merawat tumbuhan.

– Beri tahu dan didik para generasi penerus serta orang lain untuk memahami lingkungan hidup.

Solusi Yang Bisa Dilakukan

Orang Indonesia Tak Percaya Bahwa Pemanasan Global Akibat Manusia

Conversation International yang menjelaskan bahwa alam adalah solusi yang paling baik dalam menangani perubahan iklim. Hutan tropis begitu efektif untuk menyimpan karbon dan mencegah skenario perubahan iklim terburuk. Namun disayangkan, solusi berbasis alam masih cuma menerima 2 persen dari seluruh pendanaan iklim. Padahal berdasarkan laporan Conversation solusi iklim alami seperti mengakhiri deforestasi dan memulihkan hutan yang terdegradasi, pada tingkat global, dapat menciptakan 80 juta lapangan kerja, membawa 1 miliar orang keluar dari kemiskinan serta menambah 2,3 triliun dolar Amerika dalam pertumbuhan produktif. Oleh karena itu, Conservation bekerja mencapai deforestasi nol-bersih di Amazonia pada tahun 2020 untuk melindungi sumber daya penting, mengurangi perubahan iklim dan meningkatkan kemakmuran bagi masyarakat. Conservation International pun menasihati lebih dari 20 negara untuk membantu menempa Perjanjian Paris, pakta iklim pertama dari jenisnya yang mengakui peran kunci yang harus dimainkan oleh alam dalam setiap solusi perubahan iklim.