Sederet Fakta Teratas Mengenai Kelaparan di Indonesia

Last modified date

Sederet Fakta Teratas Mengenai Kelaparan di Indonesia

Sederet Fakta Teratas Mengenai Kelaparan di Indonesia – Indonesia merupakan negara yang sudah membuat langkah besar dalam memerangi kelaparan. Negara di Asia Tenggara ini terdiri dari ratusan pulau vulkanik, sehingga rentan terhadap bencana alam seperti angin topan dan gempa bumi. Program pemerintah telah memberikan sumber daya kepada mereka yang membutuhkan bantuan, dan ada banyak hal positif dalam daftar beberapa fakta teratas mengenai kelaparan di Indonesia.

1. Meskipun persentase orang yang terdaftar di sekolah dasar telah meningkat hampir 100 persen di daerah perkotaan, angka ini tetap di bawah 60 persen di daerah pedesaan di Indonesia. Program makanan ditawarkan di beberapa sekolah dasar, dan pada tahun 2017, Indonesia mendirikan Program Makanan Sekolah Indonesia (Pro-GAS) untuk menyediakan sarapan sehat bagi 100.000 anak di 11 kabupaten di negara ini. https://www.premium303.pro/

Sederet Fakta Teratas Mengenai Kelaparan di Indonesia

2. Tingkat kemiskinan di Indonesia terus menurun, dari 24 persen penduduk mengalami kemiskinan, turun menjadi 11,3 persen pada tahun 2014. Namun, 43,5 persen penduduk masih hidup dengan kurang dari $2 per hari.

3. Tingkat nutrisi yang tepat agak mengalami stagnasi sejak 2007, dengan tingkat pengerdilan 37 persen secara nasional, menurut UNICEF. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi. Pemerintah Indonesia sangat menyadari masalah kesehatan yang terkait dengan stunting, karena wakil presiden negara tersebut memberlakukan Strategi Nasional untuk Mempercepat Pencegahan Stunting pada tahun 2017. Strategi tersebut akan menjanjikan $14.6 miliar untuk menyatukan intervensi gizi prioritas yang mencakup pengukuran kerawanan pangan, keragaman makanan dan imunisasi dasar.

4. Meskipun demikian, ketersediaan buah dan sayuran hampir dua kali lipat dari tahun 1990 hingga 2013. Lonjakan produksi ini sebagian dapat diakreditasi oleh program pemerintah yang dikenal sebagai Good Agricultural Practices atau Indo-GAP. Program ini memberikan pendidikan yang lebih baik kepada petani tentang metode pertanian yang aman dan efektif, sementara juga menyediakan sumber daya seperti tanah dan pupuk.

5. Stunting akibat gizi buruk juga berdampak pada PDB Indonesia yang mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 persen. Anak-anak yang tumbuh dengan stunting cenderung kurang terdidik dengan baik, lebih kecil kemungkinannya untuk bekerja di tenaga terampil, serta memiliki pencapaian pendapatan yang lebih rendah. Faktor-faktor kekurangan gizi ini mempengaruhi perekonomian karena hilangnya produktivitas secara keseluruhan.

6. Fluktuasi harga pangan juga berkontribusi terhadap kelaparan di Indonesia. Diperkirakan tingkat inflasi pangan meningkat sebesar 12,77 persen dari tahun 1997 hingga 2018. Hal ini dapat dikaitkan dengan kenaikan biaya energi, dengan harga energi yang naik 28 persen antara tahun 2008 dan 2011. Harga komoditas pertanian juga naik 17 persen dari tahun 2008 ke 2011. Sementara harga pangan yang lebih tinggi memungkinkan petani untuk membuat lebih banyak keuntungan, hal itu berdampak negatif bagi orang-orang yang hidup dalam kemiskinan yang bergantung pada harga pangan yang rendah.

Sederet Fakta Teratas Mengenai Kelaparan di Indonesia

7. Indonesia’s Millenium Development Goals (MDGs), yang dijanjikan pada KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000, adalah kemitraan global yang berkomitmen dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan global dengan batas waktu 2015. Indonesia mencapai tujuan nomor satu untuk mengurangi separuh jumlah orang yang tinggal di kelaparan antara tahun 1990-2015. Prevalensi gizi buruk menurun dari 19,7 persen pada 1990-1992, menjadi 7,6 persen pada 2014-2016.

8. Indonesia rawan bencana alam karena terletak di Cincin Api Pasifik. Gempa bumi sering terjadi karena aktivitas tektonik yang tinggi. Letusan gunung berapi, tsunami dan banjir juga mempengaruhi negara. Gempa bumi berkekuatan 6,9 SR di kota Lombok pada Agustus 2018 mengakibatkan 565 korban jiwa. Bencana seperti ini menyebabkan kelaparan karena ketahanan pangan dan tanah hancur dalam prosesnya.

9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Pemerintah Indonesia ditetapkan pada tahun 2015, dengan tujuan untuk meningkatkan gizi dan kualitas pangan, serta mengurangi dampak negatif bencana alam terhadap ketahanan pangan. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah untuk membantu 9 juta orang mencapai ketahanan pangan pada tahun 2020.

10. Salah satu program subsidi pemerintah yang bermanfaat dalam mengatasi kelaparan adalah Raskin, sebuah program yang didirikan pada tahun 1998 yang memungkinkan keluarga berpenghasilan rendah untuk membeli 15kg beras dengan harga 20 persen dari harga pasar. Pada 2012, anggaran Raskin sebesar US$1,5 miliar dengan target populasi 17,5 juta rumah tangga.

Jose Allen